Pendahuluan
Allah SWT. Berfirman dalam al-Qur'an:
Sesungguhnya
beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, [9] dan Sesungguhnya merugilah
orang yang mengotorinya.[10] (Q.S.
al-Syams)
Islam senantiasa memberikan bimbingan kepada penganutnya, kepada
orang-orang yang yakin akan agama Islam tersebut. Bimbingan itu tentunya
diberikan tidak lain hanya untuk menghantarkan umat Islam tersebut kepada
kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan yang sejati.
Islam memandang kebahagiaan tidak stagnan hanya pada kebahagiaan
duniawiyah atau hanya semata kebahagiaan yang tampak oleh pandangan semata.
Namun Islam menawarkan dan memberikan metode tentang bagaimana kebahagiaan
tersebut benar-benar dirasakan oleh hati atau jiwa manusia. Karena pada
hakikatnya kebahagiaan tersebut dirasakan oleh hati, bukan oleh panca indera
manusia.
Dua ayat surat al-Syams di atas kiranya dapat memberikan gambaran
bagaimana cara memperoleh ketenangan hati sehingga akhirnya hati tersebut
menemukan kebahagiaannya yang hakiki, yang sejati.
Namun untuk lebih jelasnya mari bersama-sama kita pelajari isi
makalah ini. Tetapi kami mohon maaf sebelumnya jika terdapat banyak kekurangan
dalam pembahasan yang kami uraikan, karena keterbatasan ilmu kami. Untuk itu
ada baiknya agar kita mendiskusikannya bersama-sama.