اهلا و سهلا بكم

Assalamu'alaikum,,,hi sobat selamat datang di blog sederhana ini. Dalam blog ini aku akan post beberapa artikel dan makalah-makalah ataupun cerpen yang aku harapkan insya Allah bisa memberi manfaat untuk kita semua...Salam perubahan kepada yang lebih baik!!!

Jumat, 30 November 2012

SEPINTAS MENGENAL FRONT PEMBELA ISLAM ( FPI )



Oleh: Adib Munzir
"Posisi FPI menjadi semacam Pressure Group[1] di Indonesia
untuk mendorong berbagai unsur pengelola negara agar berperan aktif
dalam memperbaiki dan mencegah kerusakan moral dan akidah umat Islam, serta
berinisiatif membangun suatu tatanan sosial, politik & hukum yang sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam"
(Habib Rizieq, Ketua Umum FPI)

A.    Pendahuluan
Sebelum kita mengenal lebih jauh siapa FPI dan apa itu FPI, saya ingin mengajak anda untuk memahami ajaran Islam dalam perspektif yang benar. Karena hal tersebut merupakan sebuah syarat utama dalam memahami suatu reaksi dari masyarakat Islam terhadap persoalan sosial dan politik. Islam bukanlah agama yang mengajarkan nilai-nilai permusuhan dan kebencian apalagi anarkisme dan terorisme. Sebaliknya Islam mengajarkan nilai-nilai akhlak yang universal, nilai-nilai baku moral yang kompatibel diaplikasikan bagi seluruh umat manusia. Dalam kitab suci umat Islam, Al-Quran, dinyatakan bahwa keberadaan Islam di muka bumi ini merupakan rahmat (kebaikan) yang bisa dinikmati semua makhluk yang ada di alam semesta ini (rahmatan lil ‘alamin). Nilai-nilai ajaran Islam juga mencakup wilayah kebaikan yang sangat luas, mulai dari petunjuk cara bersosialisasi yang lebih baik, nilai-nilai akhlak yang memuliakan esensi hidup manusia, sistim politik dan hukum yang adil, pola perdagangan yang adil hingga konsep pengelolaan energi dan lingkungan hidup yang berkesinambungan.

Kehadiran gerakan Islam terjadi karena adanya ketidakadilan yang dialami umat Islam dan adanya gerakan-gerakan lokal dan global yang mengancam nilai-nilai akidah (keimanan) umat Islam. Upaya pembelaan umat Islam secara terorganisasi merupakan hal mendesak yang dilakukan karena globalisasi yang ada saat ini sudah menjelma menjadi penjajahan gaya baru, melalui upaya-upaya pemaksaan sistim politik, budaya dan sosial ke bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam. Upaya-upaya pengrusakan dari dalam umat Islam sendiri perlu dihadapi dengan tegas, misalnya upaya pembiasan makna pluralitas atau upaya liberalisasi ajaran Islam. Islam sangat menghargai adanya pluralitas dalam hubungan sosial antar berbagai bangsa termasuk hubungan sosial antar umat beragama, namun menolak tegas pluralitas agama yaitu upaya-upaya mencari kesamaan prinsip diantara berbagai agama yang ada. Toleransi antar umat beragama hendaknya difokuskan pada upaya-upaya mencari pola untuk saling menghormati atas perbedaan yang ada tanpa rasa permusuhan, dan ini jelas terkandung dalam kitab suci umat Islam, Al-Qur´an, dalam surat Al-Kafirun, "untukmu agamamu, dan untukku agamaku".

Di Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas muslim, maka sudah sewajarnya posisi tawar umat Islam lebih besar. Posisi tawar yang besar ini diterjemahkan dalam bentuk hak kolektif umat Islam yang lebih signifikan, antara lain hak umat Islam untuk memiliki lingkungan sosial yang bersih dari berbagai ´penyakit masyarakat´, seperti bersih dari pornografi, bersih dari perjudian, bersih dari narkoba dan lain-lain. Adalah wajar pula sebagai mayoritas bila umat Islam mewujudkan hak kolektifnya dengan menuntut pemerintah setempat untuk mengadopsi sebagian dari nilai-nilai ajaran Islam (Syariat), tentunya nilai-nilai moral yang bersifat universal dan tidak bertentangan dengan keyakinan umat beragama lainnya.

B.     Sejarah Singkat FPI

FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (atau 24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan.

Latar belakang pendirian FPI selain apa yang akan kami sebutkan di sini nanti. Apa yang sudah saya paparkan pada pendahuluan barangkali sudah dapat dipahami bahwa kehadiran FPI merupakan reaksi dari permasalahan-permasalahan sosial politik yang terjadi selama ini, di Negara kita Indonesia. Oleh karena itu, karena ketidakmampuan Pemerintah Negara dalam menyelesaikan segala persoalan tersebut, terutama yang berhubungan dengan agama Islam, FPI muncul ke permukaan sebagai organisasi yang mengajak masyarakat untuk kembali pada ajaran syari’at yang benar berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadis.

Adapun latar belakang pokok hadirnya FPI antara lain:
1.      Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
2.      Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
3.      Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta ummat Islam.

C.    Visi Misi FPI

Sesuai dengan latar belakang pendiriannya, maka FPI mempunyai sudut pandang yang menjadi kerangka berfikir organisasi ( visi ), bahwa penegakan amar ma´ruf nahi munkar adalah satu-satunya solusi untuk menjauhkan kezhaliman dan kemunkaran. Tanpa penegakan amar ma´ruf nahi munkar, mustahil kezholiman dan kemunkaran akan sirna dari kehidupan umat manusia di dunia. Selain itu diterapkannya syariat Islam di Indonesia, baik secara substansial maupun formalistis, juga merupakan visi yang ingin dicapai FPI.

Dari berbagai alternatif cara untuk mewujudkan visi tersebut, maka strategi yang dipilih FPI adalah melalui penegakan amar ma´ruf nahi munkar, yaitu upaya-upaya sistematis untuk mengajak umat Islam agar menjalankan perintah agamanya secara komprehensif, dan mencegah umat Islam agar tidak terjerumus pada kegiatan-kegiatan yang merusak moral dan akidah Islamnya. Pendekatan solusi ini dipilih karena (saat FPI didirikan tahun 1998) belum ada ormas Islam yang berkecimpung dibidang amar ma´ruf nahi munkar secara konkrit dan tegas. Upaya mengisi kekosongan wilayah perjuangan ini merupakan upaya terorganisir dan sistematis untuk memenuhi kewajiban kolektif umat Islam dalam memberantas kejahatan (kemungkaran). Hal ini berpedoman pada firman Allah Subhanahu Wa Ta´ala dalam kitab suci Al-Qur´an, surat Ali Imran (3):104 : "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".

FPI bermaksud menegakkan amar ma´ruf nahi munkar secara káffah di segenap sektor kehidupan, dengan tujuan menciptakan umat sholihat yang hidup dalam baldah thoyyibah dengan limpahan keberkahan dan keridhoan Allah ´Azza wa Jalla. Insya Allah. Inilah misi FPI.

Jadi, Visi Misi FPI adalah penegakan amar ma´ruf nahi munkar untuk penerapan Syari´at Islam secara káffah.

  1. Sepintas Tentang FPI Kalsel
Apa yang sudah saya paparkan terdahulu, sepertinya problematika yang muncul saat ini sudah merembes ke kota kita tercinta, yakni Banjarmasin dan daerah-daerah di sekitarnya. Dan sebagai kota yang dikenal religius di seantero Indonesia bahkan luar negri, tentunya kita prihatin dengan keadaan kota kita yang semakin marak dengan kemaksiatan karena arus modernisasi. Tidak sedikit kerusakan moral yang telah terjadi di wilayah kita dan pada akhirnya berdampak pada rusaknya tatanan hidup beragama masyarakat banjarmasin.

Namun di balik maraknya kerusakan tersebut, hanya sedikit yang memberikan perhatian untuk memperbaiki keadaan. Bukan hanya dengan menyampaikan perkara-perkara agama dan tausiah kepada masyarakat agar hidup lebih religius. Namun perlu adanya pemberantasan terhadap sumber kerusakan tersebut. Karena jika sumbar kerusakan, sarang kemaksiatan, dan hal-hal lain yang dapat merusak agama seseorang masih dibiarkan ada di muka bumi ini. Yang akan terjadi adalah manusia dengan potensi untuk berbuat durjana akan lebih mudah untuk terarah kepada kedurjanaan tersebut. Karena sudah menjadi fitrah manusia bahwa ia mempunyai nafsu yang condong membawa dirinya untuk berbuat durjana. Sementara usaha untuk penyucian jiwa agar manusia tidak lagi berbuat kebathilan, bukanlah hal mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Dengan hadirnya FPI di Kalimantan selatan, salah satu dari tujuannya adalah memberantas segala kemaksiatan sampai ke akar-akarnya. Sehingga dengan demikian secara tidak langsung hal tersebut telah membantu memuluskan upaya para ulama dan tokoh-tokoh agama lainnya dalam melakukan penyucian terhadap individu-individu umat Islam. Anda bisa bayangkan jika di sekitar anda tidak ada sarang prostitusi misalnya, maka laki-laki maupun perempuan di sekitar anda atau bahkan anda sendiri tidak akan terdorong untuk melakukan perzinaan. Namun sebaliknya, jika tempat seperti itu berhamburan, godaan untuk melakukan zina akan muncul, dan jika anda tidak mempunyai benteng iman yang kuat, sudah pasti anda akan terseret pada perzinaan tersebut.

Itulah sebabnya mengapa FPI di Kalimantan Selatan itu diperlukan. Bukan untuk berbuat anarkis, dan bukan untuk menjadi perkumpulan bagi preman-preman yang brutal. Akan tetapi untuk mengawal agama Allah dan menjadi pemberantas tikus-tikus yang menggerogoti tanaman ulama-ulama di Kalimantan Selatan. Dan apa yang dilakukan oleh FPI insya Allah senantiasa merujuk pada apa yang telah diajarkan oleh baginda Rasulullah Saw.

Dan saat ini FPI Kal-Sel telah diresmikan, yakni pada hari kamis tanggal 1 Muharram 1434 H / 15 November 2012, bertempat di Mesjid Raya Sabilal Muhtadin. Ketua umum DPD FPI Kal-Sel sendiri adalah al-Habib Abdurrahman al-Bahasyim. Beliau pernah belajar kepada ulama-ulama besar selama beberapa tahun di Madinah. Dan untuk Ketua Dewan Syuro adalah KH. Khalilur Rahman, pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Kemudian untuk Ketua Bidang Syariat dipercayakan kepada Ustadz Mulkani, yang pernah berguru kepada al-Habib Umar bin Hafiz di Hadhramaut Yaman. Sekretariat FPI Kal-Sel beralamat di Mesjid Ghairu Jami’ al-‘Alawi, Jl. Gerilya Kelayan B, Komplek Graha Mahatama, Blok Mahatama 4, No. 23. Di antara kegiatan rutin FPI Kal-Sel adalah majelis ta’lim yang agendanya berupa pengajian kitab Nashaih al-Diniyyah karya Imam al-Haddad. Kegiatan ini dilaksanakan setiap malam minggu setelah shalat Magrib, yang dilanjutkan dengan diskusi agama setelah shalat Isya.

  1. Penutup
Pada bagian penutup ini, saya mewakili sekalian teman-teman yang ada di FPI hanya ingin berpesan kepada saudara-saudara agar mengenali lingkungan sekitar anda secara objektif dan fakta yang benar-benar real tanpa rekayasa sebagaimana yang banyak berhamburan di media-media saat ini. Oleh karena itu saya sarankan agar anda membuka situs www.fpi.or.id jika hendak mengetahui lebih jauh tentang FPI. Dan untuk FPI Kal-Sel, sementara ini hanya bisa anda ikuti di grup facebook;  ## (FPI) FRONT PEMBELA ISLAM BANJARMASIN ##

Semoga perjuangan para mujahid dalam membela agama Allah dan melestarikannya mendapat keberkahan dan senantiasa ada di muka bumi ini. Sehingga kita terhindar dari kebinasaan sebagaimana yang terjadi pada Bani Israel di zaman dahulu. Dan jika anda tidak mampu untuk melakukan suatu kebaikan, maka hal yang paling baik untuk anda lakukan adalah tidak berkomentar negatif pada orang yang melakukan kebaikan, dan tidak mencegah orang lain untuk berbuat kebaikan tersebut.

Sumber: www.fpi.or.id dan beberapa situs internet lainnya, juga wawancara kepada pengurus FPI sendiri.


[1] Kelompok penyokong masyarakat dan ormas Islam lainnya

Tidak ada komentar: