اهلا و سهلا بكم

Assalamu'alaikum,,,hi sobat selamat datang di blog sederhana ini. Dalam blog ini aku akan post beberapa artikel dan makalah-makalah ataupun cerpen yang aku harapkan insya Allah bisa memberi manfaat untuk kita semua...Salam perubahan kepada yang lebih baik!!!

Rabu, 29 Februari 2012

Yang Melengkapi Hati dan Hidupku



Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh…
Sebuah tumpahan rasa yang terus saja terasa menghantui hati dan pikiranku. Sering aku mendengar kata-kata “pernikahan”. Mulanya aku hanya menertawakan kata-kata itu dan menganggapnya angina lewat, sebuah realita yang memang harus ditempuh oleh setiap insan. Islam, Kristen, Hindu, Budha, Komunis sekalipun. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun masa berlalu. Namun kata tersebut semakin kuat gaungnya dalam diriku. Akupun mulai terpikir dan menyadari, sudah saatnya aku mulai mempersiapkan diri ini untuk menyambut kedatangan seseorang yang akan membawakan sekeping hatinya demi menyempurnakan hati ini.

Selasa, 21 Februari 2012

Udah Ngga Zamannya Kali...


Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh,,,sebenarnya mungkin terlalu cepat jika saya harus blogging lagi, karena rasanya baru beberpa hari kemaren saya posting tulisan ke Blog ini. Namun apa yang saya lihat, saya baca, menarik perhatian saya untuk menulis ini.
Akhir-akhir ini saya sering dihadapkan pada sebuah peristiwa, ada ulama yang menuai kembali bumbu perselisihan umat Islam, antara ASWAJA (Ahlu Sunnah Wal Jama’ah) dan Kaum Muhammadiyyien. Mohon maaf jika saya menyebutkan secara gamblang (bahasa pak SBY kata guru Bakrie) kedua golongan tersebut di sini. Berikut artikelnya:
Perdebatan karena perbedaan pendapat dari dua kubu, yakni ASWAJA dan Kaum Muhammadiyyien di Indonesia memang sudah sangat lama sekali terjadi. Dalam mengemukakan argumen mereka saling melemparkan dalil-dalil yang dianggap sebagai pembenar atas apa yang mereka yakini. Baik itu dalil al-Qur'an dan hadis Nabi Saw. atau pun pendapat dari ulama-ulama terdahulu.
Yang membuat saya tertarik untuk menulis artikel ini adalah:

Sabtu, 18 Februari 2012

Semuanya Telah Berakhir


Sudah hampir berakhir masa liburan bagi mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin. Setiap mahasiswa sudah mengatur rencana untuk mengisi liburan mereka, travelling misalnya, atau hanya sekedar stay at home berkumpul keluarga mereka. Kemarin Fais baru berangkat menuju kota Palangkaraya, jalan-jalan sekalian silaturahim katanya. Namun aku hanya bisa mengurung diri di ruang kos yang sederhana ini. Aku terpaksa mengurungkan niatku untuk menghabiskan liburan bersama keluarga dan teman-teman di kampung. Aku dituntut untuk lebih mengutamakan kewajibanku sebagai pekerja kontrak pada sebuah lembaga pendidikan.
Tak jarang akupun sering merasa suntuk saat aku tak bisa berbuat apa-apa selain duduk di depan netbook menjelajahi dunia maya atau hanya sekedar merangkai kata-kata menjadi sebuah artikel singkat. Hanya si orange, sepeda yang selalu setia membawaku kemana-mana. Saat hari minggu tiba kami menelusuri kota Banjarmasin untuk sekedar mencari suasana yang berbeda. Tapi untuk minggu ini aku lebih memilih di kamar, bukan karena ada tugas atau kegiatan tertentu. Aku hanya lagi malas untuk melihat hiruk pikuknya kota Banjarmasin, apalagi saat hari Minggu. Di mana-mana ada kutemui orang-orang yang lari pagi dengan berbagai macam style pakaian dan atribut. Sampai-sampai terkadang mereka ngga sadar bahwa sebenarnya pakaian mereka terlihat norak.

KONSEP DIRI Dan TAZKIYAH AL-NAFS


Pendahuluan
Allah SWT. Berfirman dalam al-Qur'an:
  
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, [9] dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.[10] (Q.S. al-Syams)
Islam senantiasa memberikan bimbingan kepada penganutnya, kepada orang-orang yang yakin akan agama Islam tersebut. Bimbingan itu tentunya diberikan tidak lain hanya untuk menghantarkan umat Islam tersebut kepada kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan yang sejati.
Islam memandang kebahagiaan tidak stagnan hanya pada kebahagiaan duniawiyah atau hanya semata kebahagiaan yang tampak oleh pandangan semata. Namun Islam menawarkan dan memberikan metode tentang bagaimana kebahagiaan tersebut benar-benar dirasakan oleh hati atau jiwa manusia. Karena pada hakikatnya kebahagiaan tersebut dirasakan oleh hati, bukan oleh panca indera manusia.
Dua ayat surat al-Syams di atas kiranya dapat memberikan gambaran bagaimana cara memperoleh ketenangan hati sehingga akhirnya hati tersebut menemukan kebahagiaannya yang hakiki, yang sejati.
Namun untuk lebih jelasnya mari bersama-sama kita pelajari isi makalah ini. Tetapi kami mohon maaf sebelumnya jika terdapat banyak kekurangan dalam pembahasan yang kami uraikan, karena keterbatasan ilmu kami. Untuk itu ada baiknya agar kita mendiskusikannya bersama-sama.